PEWARNA ALAM UNTUK BATIK
PEWARNA ALAM
OLEH : TINDELS
Pewarna alam diperoleh dengan cara tradisional yaitu perebusan dari tanaman yang
terdapat di lingkungan sekitar.Bagian tanaman yang bisa dimanfaatkan sebagai
zat pewarna yaitu : kulit buah,kulit kayu,ranting,daun,akar ,bunga dan
getahnya.
Kelemahan zat warna alam (ZWA) adalah memakan
waktu yang lama dalam pengerjaan shg memerluan kesabaran dalam
pengerjaannya.Untuk mencapai warna batik yang dikehendaki pencelupan harus
dilakukan berulang-ulang(pada suhu kamar) tiap 8-10 kali pencelupan selama
kira-kira 1 minggu.
Zat Warna Alam adalah ; zat warna yang diperoleh dari alam/tumbuh-tumbuhan baik secara
langsung maupun tidak langsung.Potensi sumber warna alam ditentukan oleh
intensitas warna yang dihasilkan yang sangat bergantung pada jenis colouring
matter yang ada.
Colouring matter adalah :
substansi yang menentukan arah warna zat warna alam ,yang merupakan senyawa
organic yg terkandung dalam sumber zat warna alam.Dalam 1 jenis tanamandapat
terkandung lebih dari 1 jenis colouring matter yang bervaariasi.
Berdasarkan jenis colouring matter ,Zat warna alam dibagi menjadi 4
golongan yaitu:
1.Zat Warna Mordan ( Alam ) : zat warna yang
sifatnya dapat menempel dengan baik dengan
proses pewarnaan melalui penggabungan dengan oksida logam berbentuk zat warna tidak
larut. Misalnya yang berasal dari kulit akar pace ( morindin).
2.Zat Warna Direk :zat warna yg melekat
di serat berdasarkan ikatan hidrogen shg ketahanannya rendah.misalnya dari
kunyit ( Curcumin).
3.Zat Warna Asam :zat warna yg mempunyai
gugus kombinasi asam dan basa,tepat untuk diterapkan pada pewarnaan sutera dan
wol.tapi tidak memberikan warna permanen pada katun.
4.Zat Warna Bejana: mewarnai serat dengan
proses reduksi – oksidasi ( redoks ).Dikenal sbg warna paling tua didunia,dg
ketahanan yg paling unggul dibanding ke 3 jenis zat warna alam lainnya.misalnya
yang berasal dari dau Tom ( Indigo ).
SUMBER : Panduan Modul LKP FENYKE
_________________semoga bermanfaat_________________
Komentar
Posting Komentar