Postingan

Menampilkan postingan dari Oktober, 2017

PEMBUATAN JAS WANITA DENGAN TAILORING

Gambar
PEMBUATAN JAS WANITA Oleh : Tindels Pengertian           Jas ( bahasa Belanda : jas ) adalah pakaian resmi model Eropa , berlengan panjang dan dipakai di luar kemeja . Setelan jas (bahasa Inggris: suit ) atau hanya disebut setelan sedikitnya terdiri dari sebuah jas dan sebuah celana panjang yang dibuat dari kain yang yang sama. Berdasarkan jumlah baris kancing di bagian depan, jas terdiri dari jas kancing sebaris ( single breasted ) dan jas kancing dua baris ( double breasted ).            Dalam bahasa Inggris , istilah jacket juga mengacu kepada jas launs ( lounge suit ) atau jas malam ( evening suit ), dan bukan pengertian jaket dalam bahasa Indonesia (jaket olahraga atau jaket kulit).           Jas launs adalah model jas standar yang paling umum, dulunya berasal dari Inggris sebagai pakaian untuk berkegiatan di alam bebas. Bila hanya disebut jas, maka jas yang dimaksudkan adalah setelan jas model standar (jas launs ) lengkap dengan kemeja dan dasi

CARA MERAWAT BATIK TULIS DENGAN PEWARNA ALAM

    CARA MERAWAT BATIK TULIS DENGAN PEWARNA ALAM Oleh : Tindels               Batik yang dicelup menggunakan pewarna alam memang lebih cepat pudar dibanding dengan menggunakan pewarna kimiawi, karena batik dengan pewarna alam tidak mengalami proses fiksasi (penguncian warna) yang maksimal.  Kain batik dengan pewarnaan alam membutuhkan penanganan khusus dibanding kain batik biasa. Untuk merawat kain batik dengan pewarna alam, caranya antara lain: 1.       Mencuci kain batik dengan menggunakan sampo rambut. Sebelumnya, larutkan dulu sampo hingga tak ada lagi bagian yang mengental. Setelah itu masukkan kain batik pada larutan sampo tersebut.  Bisa juga menggunakan sabun pencuci khusus untuk kain batik yang dijual di pasaran. Atau mencuci batik dapat dengan menggunakan lerak yang direndam ke air beberapa menit, kemudian batik dimasukkan ke dalam rendaman lerak  tersebut. 2.       Kain batik jangan dicuci dengan meng

MEMBANGKITKAN WARNA BATIK

MEMBANGKITKAN WARNA BATIK Oleh : Tindels            Semua zat warna alam perlu di bangkitkan kecuali golongan 3 (zat warna direk).  Pembangkitan warna dapat dilakukan dengan mengangin-anginkan (oksidasi udara) untuk zat golongan 2 (zat warna bejana) atau dengan fiksasi golongan 1 (zat warna mordan) dan 4 (zat warna asam / basa).  Ada banyak sekali fisikator, tetapi yang aman (tidak beracun) adalah kapur, tawas, tunjung. Bahan / kain sesudah dicelup, dicelup lagi pada salah satu fisikator.  Jika menginginkan warna lebih muda, gunakan fisikator tawas, apabila menginginkan warna tetap tua, gunakan fisikator kapur atau tunjung.  sumber : Modul LKP FENIKE

CARA PEWARNAAN DENGAN PEWARNA ALAM

CARA PEWARNAAN DENGAN ZAT WARNA ALAM oleh : Tindels Untuk semua jenis pewarna alam , cara pewarnaannya sama kecuali indigo. 1.BAHAN BAKU KAIN      PEWARNAAN POLOS a.        Kain yg sudah dibasahi direndam dalam ekstrak zat warna alam pada suhu 60 – 70 derajat  Celcius selama 15-30 menit, kmd diatuskan / dikeringkan. b.       Dalam keadaan setengah kering (atus),langkah pertama dapat diulangi lagi seandainya ketuaan warna yang dikehendaki belum tercapai. c.        Setelah kering hasil celupan difiksasi dg merendamnya dalam larutan fiksasi ( tawas,tunjung,kapur) selama kurang lebih 2-5 menit.kmd cuci bersih. d.       Cuci panas (70-80 derajat celcius )selama kurang lebih 15 menit dalam air yang mengandung 1 cc teepol atau TRO/liter. e.        Cuci bersih dan keringkan. PEWARNAAN IKAT ( TIE DYE ) a.        Kain yg sudah diikat ( sebaiknya tdk usah dibasahi dulu ) direndam dalam ekstrak zat warna alam pd suhu 60-70 derajat celcius selama kurang lebih

CARA PEMBUATAN FIKSASI

PEMBUATAN LARUTAN FIKSASI Oleh : Tindels        Pada akhir proses pewarnaan alam,ikatan antara zat warna yang sudah terikat oleh serat masih perlu diperkuat lagi dengan garam logam seperti tawas [Kal (SO4)2], Kapur [ Ca (OH) 2] ,Tunjung (FeSO4) . Disamping memperkuat ikatan,garam logam juga berfungsi untuk merubah arah warna zat warna alam sesuai dengan jenis garam logam yg mengikatnya. Pada kebanyakan warna alam, tawas akan memberikan arah warna sesuai dengan warna aslinya, sedangkan tunjung akan memberikan arah warna kearah yg lebih gelap /tua. Dosis yg disarankan adalah 7 % untuk tawas,5 % untuk kapurvdan 1 – 2 % untuk tunjung. Cara Pembuatan : 1.       Timbang garam logam sesuai dosis yg disarankan 2.       Larutkan dalam air ( untuk tawas boleh dibantu pemanasan agar cepat larut) 3.       Biarkan semalam dan cairan yg bening disebelah atas yg digunakan. sumber : Modul LKP FENIKE

TEKNOLOGI PEWARNAAN TEKSTIL DENGAN SERAT ZAT WARNA ALAM

TEKNOLOGI PEWARNAAN TEKSTIL DENGAN SERAT ZAT WARNA ALAM Oleh : Tindels               Pewarnaan alam pada prinsipnya dpt untuk mewarnai semua serat tekstil.Cara pewarnaan pada media tsb sangat dipengaruhi oleh bentuk bahan baku dan dapat dikerjakan melalui celup,ikat,atau coletan tergantung keprluan. A.PROSES MORDANTING Resep untuk  500 gr kain katun dan sejenisnya : 1.Kain direndam dalam larutan 2 gr/liter deterjen/rinso selama semalam 2.Cuci bersih dan peras 3.Kemudian rebus(mendidih) dalam 17 liter air yang mengandung 100 gr tawas dan 30 gr soda abu selama 1 jam 4.Setelah 1 jam api matikan,biarkan kain tetap dalam larutan selama semalam 5.Pagi harinya kain dicuci bersih,keringkan,setrika siap untuk diwarnai Resep untuk 500 gr kain sutera/wol dan sejenisnya: 1.Langsung rebus dalam 17 liter air yang mengandung 100 gr tawas,biarkan pada suhu 60 derajat  selama 1 jam biarkan semalam. 2.Pagi harinya kain dicuci bersih,keringkan,setrika dan siap untuk diwa

TUMBUHAN PENGHASIL ZAT WARNA ALAM

TUMBUH-TUMBUHAN PENGHASIL ZAT WARNA ALAM Oleh : Tindels       Hampir semua tumbuh-tumbuhan disekitar kita dapat dimanfaaatkaan sebagai pewarna. Dari setiap tanaman  sumber warna alam,menghasilkan warna dan ketahanan yg berbeda-beda pada media katun,sutra,dan wol, tergantung pda jenisnya. Berikut contoh-contoh tanaman yang menghasilkan warna-warna alam : 1.Tom,Nila ( Indigofera Tinctoria L ) – Daun = warna biru 2.Tngi ( Ceriops Tagal Perr )-Kulit pohon =warna coklat 3.Tegeran ( Maclura Cichinchinensis Lour)- = warna kuning 4.Jambal ( Peltophorum Pterocarpum DC) – kulit kayu = warna krem 5.Putri Malu ( Mimosa Pudica) – bunga,daun = warna kuning –hijau 6.Potromenggolo ( Caesalpinia pulcherrima SW)-Bunga,daun = warna hijau 7.Nangka ( Artocarpus Interga M ) = Kuning 8.jati (Tectona Grandis L)-daun muda = Merah kecoklatan 9.Bawang merah( Allium Ascalonicium L)-kulit buah = Coklat 10.Mahoni (Swietenia Mahagoni JACQ)-daun,kayu= Coklat 11.Mengkudu ( Mori