Membangun dan Mengembangkan Kepribadian dan Sosial Pendidik
PENGIMBASAN PELATIHAN PENINGKATAN
KOMPETENSI INSTRUKTUR KURSUS TATA BUSANA
Lokasi : DINAS DIKPORA
, Kabupaten Kulon Progo, DIY
Hari/ Tanggal : 16 Juni
2017
Jam : 09.00 – 14.00 Wib
Materi : Membangun dan Mengembangkan Kepribadian dan
Sosial
Pendidik, Materi Kompetensi Profesional Tata Busana Desain
Busana, Etika dan Estetika, pengetahuan Tekstil )
Pendidik, Materi Kompetensi Profesional Tata Busana Desain
Busana, Etika dan Estetika, pengetahuan Tekstil )
Instruktur : Tin Dels Marce Ndawu, S.Pd
MEMBANGUN
DAN MENGEMBANGKAN KEPRIBADIAN PESERTA DIDIK
A.
Ruang Linglup
Kecakapan Kepribadian
Sesuai
Permendikbud Nomor 90 Tahun 2014, seorang instruktur kursus dan pelatihan harus
memiliki kompetensi kepribadian meliputi:
1. Akhlak
mulia dan Keteladanan
2. Perilaku
yang sesuai dengan norma agama, hukum, sosial, dan budaya bangsa Indonesia
3. Pribadi
yang jujur, ramah, sosial, manusiawi, budi pekerti luhur, toleran, stabil, arif
dan kooperatif, dan berwibawa
4. Memiliki
jiwa, sikap, dan perilaku, demokratis
Seorang instruktur
harus mengembangkan karakter-karakter berikut dalam dirinya.
1. Beriman
dan bertaqwa
2. Teladan
3. Menghargai
orang lain
4. Konsisten
5. Bijaksana
6. Berwibawa
7. Tegas
8. Mandiri
9. Terbuka
10. Responsif
11. Kooperatif
12. Dapat
dipercaya
13. Toleran
B. Kepribadian atau Karakter
Kecakapan kepribadian pada hakikatnya adalah
karakter-karakter yang harus dimiliki oleh dari seorang instruktur. Karakter
dibangun dari kebiasaan-kebiasaan, dan kebiasaan dibangun dari
tindakan-tindakan. Tindakan merupakan ekspresi dari ucapan dan pemikiran
seseorang. Membangun kepribadian berarti membangun karakter. Membangun karakter
instruktur profesional sangat penting karena instruktur yang berkarakter akan
menghasilkan anak-anak didik yang berkarakter juga. Membangun karakter atau
kepribadian berarti membangun masa depan. Jadi, masa depan dimulai dari
pikiran-pikiran yang ada di otak kita. Otak yang penuh dengan pikiran-pikiran
akan mempengaruhi kata-kata yang kita ucapkan.
C. Membangun Karakter
Dalam membangun karakter, paling tidak harus didasarkan
pada tiga hal, yakni: keunggulan, profesionalisme, dan etika.
1. Keunggulan;
adalah sikap ingin unggul, sukses, dan menjadi lebih baik. Siapapun kita,
apakah kita karyawan biasa, supervisor, pimpinan; apapun profesi kita, apapun
jabatan kita harus membangun sikap keunggulan dalam menjalankan tugas-tugas
kita.
2. Profesionalisme;
adalah sikap-sikap disiplin, kerja keras, pemenuhan terhadap hak dan kewajiban.
Seseorang yang profesional adalah mereka yang disiplin dan konsisten dalam
tugas-tugas profesi yang diembannya.
Instruktur profesional
adalah para instruktur yang bekerja keras dan disiplin dalam menerapkan
standar-standar prosedur dalam bimbingannya.
3. Etika;
penerapan baik-buruk, pantas –tidak pantas terhadap perilaku sesorang.
Instruktur professional selalu mengedepankan etika, menjunjung nilai-nilai,
norma, serta taat terhadap undang-undang.
4. Kepribadian – Karakter Instruktur ; harus dan
pelatihan dituntut untuk membangun kepribadiannya sesuai dengan standar
kompetensi yang dipersyaratkan dalam Permendiknbud
No. 90 Tahun 2014.
a.
Beriman dan bertaqwa, artinya
mempercayai adanya Tuhan menurut
kepercayaannya masing-masing.
b.
Teladan , berarti menjadikan
dirinya contoh dalam berucap dan berperilaku. Contoh perilaku keteladanan :
·
Memulai dan mengakhiri pelatihan tepat
waktu
·
Melatih dan mengajar sesuai rencana
pembelajaran (RPP)
·
Berpakaian bersih dan rapi
c.
Menghargai orang lain, artinya
tidak membeda-bedakan peserta didik. Contoh perilaku :
·
Memberikan apresiasi kepada peserta
didik yang berprestasi
·
Memuji peserta didik
·
Memberikan dorongan pada pesrta didik
yang belum berprestasi
d.
Konsisten, berarti melakukan
sesuatu secara terus menerus. Contoh perilaku konsisten :
·
Memberikan penilaian berdasarkan SOP
yang telah ditetapkan
·
Mengajar sesuai waktu yang diberikan
·
Selalu memberikan feedback kepada
peserta didik
e.
Bijaksana; seorang yang bijaksana
membuat keputusan yang tepat , sebelumnya mempertimbangkan dengan cermat .
contoh perilaku yang bijaksana :
·
Menerima informasi dari berbagai pihak
sebelum memutuskan
·
Merasakan kesulitan yang dihadapi
peserta didik
·
Memiliki rasa empati yang tinggi
f.
Berwibawa , adalah mereka yang
memiliki sifat menundukkan orang lain. Instruktur yang berwibawa akan dihormati
oleh peserta didiknya. Contoh sifat berwibawa :
·
Memberikan arahan yang jelas kepada peserta didik
·
Memerintah dengan senyum
·
Banyak tersenyum dengan peserta didik
g.
Tegas , seorang yang tegas memegang
prinsip dan peraturan yang ada. Perilaku tegas mencerminkan kepastian, tidak
bimbang, atau setengah-setengah. Contoh perilaku tegas :
·
Menetapkan tata tertib yang telah
ditetapkan
·
Memberikan sangsi kepada peserta didik
yang melanggar aturan
·
Berani berkata tidak pada perilaku yang
keluar dari aturan
h.
Mandiri , merupakan sifat perilaku
yang mencerminkan kepercayaan diri, tidak bergantung pada orang lain,
mengoptimalkan sumber daya yang ada disekitarnya. Contoh :
·
Melakukan proses pelatihannya dengan
menggunakan peralatan yang ada walaupun listrik mati
·
Mengerjakan soal-soal sendiri
·
Membuat alat-alat pembelajaran sendiri
i.
Terbuka , mencerminkan demokrasi,
menerima informasi, pendapat, dan masukan dari orang lain. Contoh :
·
Menerima dan menghargai pendapat peserta
didik
·
Bersedia menerima kritik terhadap
dirinya
·
Berdiskusi secara demokratis dengan
peserta didik
j.
Responsif , perilaku yang
mencerminkan kesigapan dalam memberikan respon terhadap suatu masukkan .
seorang yang responsive biasanya bertindak cepat. Contoh :
·
Cepat memperbaiki kesalahan yang dibuat
peserta didik
·
Cepat mengoreksi evaluasi dan memberikan
feedback
·
Memberikan solusi terhadap masalah yang
dihadapi peserta didik dalam memahami informasi
k.
Kooperatif, sifat dan perilaku yang
mencerminkan kebersamaan dalam mencapai suatu tujuan. Juga mencerminkan
perilaku memberdayakan orang lain, seberapapun kontribusinya. Contoh :
·
Memberikan tugas kelompok pada peserta
didik
·
Menyelesaikan tugas proyek secara
bersama-sama
·
Mengatur tugas-tugas dalam kelompok
MEMBANGUN DAN MENGEMBANGKAN
KOMPETENSI PESERTA DIDIK
A.
Pengertian
Kompetensi Sosial
Kompetensi sosial adalah kemampuan guru (instruktur
kursus) dalam berkomunikasi dan berinteraksi secara efektif dengan dalam dan
luar lingkungan sekolah (lembaga pendidikan). Seorang guru (instruktur kursus)
harus berusaha mengembangkan komunikasi denagn semua pemangku kepentingan
termasuk dengan orang tua peserta didik sehingga terjalin komunikasi dua arah
yang berkelanjutan. Dengan adanya komunikasi dua arah, peserta didik dapat
dipantau dan dikembangkan secara lebih baik.
Dalam Standar Nasional Pendidikan, Pasal 28 ayat (3)
butir d, dikemukakan bahwa yang dimaksud dengan kompetensi sosial adalah
kemampuan guru termasuk disini intruktur kursus sebagai bagian dari masyarakat
untuk berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan peserta didik, sesama
pendidik, tenaga kependidikan, orang tua/wali peserta didik, dan masyarakat
sekitar. Hal tersebut juga tergambar dalam RPP tentang guru, bahwa kompetensi
sosial merupakan kemampuan guru sebagai bagian dari masyarakat yang
sekurang-kurangnya memiliki kompetensi untuk:
1. Berkomunikasi
secara lisan, tulisan, dan isyarat.
2. Menggunakan
teknologi komunikasi dan informasi secara fungsional.
3. Bergaul
secara efektif dengan peserta didik, sesame pendidik, tenaga kependidikan, dan
orang tua/wali peserta didik.
4. Bergaul
secara santun dengan masyarakat sekitar.
B.
Pentingnya
Kompetensi Sosial Bagi Seorang Instruktur Kursus dan Pelatihan
Instruktur kursus dan pelatihan adalah profesi yang
unik karena begitu banyaknya kompetensi yang harus mereka miliki dalam
melaksanakan tugasnya mempersiapkan lulusan yang berkualitas dan berdaya saing.
Selain itu instruktur kursus dan pelatihan juga memiliki peran dan fungsi
strategis dalam mendorong kemajuan lembaga kursus dan pelatihan dimana mereka
bernaung. Seorang instruktur disamping memiliki kompetensi profesional,
kompetensi kepribadian, juga harus memiliki kompetensi sosial, yakni kemampuan
mengelola komunikasi dan hubungan kemasyarakatan yang membutuhkan berbagai
keterampilan, kecakapan, dan kapasitas dalam menyelesaikan masalah yang terjadi
dalam hubungan antar pribadi.
C.
Kompetensi
Sosial Instruktur Kursus
Sebagai profesional yang memiliki tugas memajukan
para peserta didik kursus sehingga mereka bisa masuk dunia profesi dan diterima
dalam semua kalangan sosial, seorang instruktur kursus harus memiliki
kompetensi sosial untuk tiga konteks kepentingan, yakni:
1. Pertama,
mempersiapkan para peserta didik kursus untuk memasuki dunia profesi, baik
sebagai pegawai, pegawai negeri sipil, polisi, tentara, pegawai swasta,
pengusaha, atau bahkan pemimpin politik yang kekuatannya terletak pada
konstituen dan kesuksesannya berada kemampuan komunikasi sosialnya.
2. Kedua,
memperkuat profesionalisme melalui proses peer-guidence,
peer review sesama instruktur kursus,
baik di internal maupun lintas satuan pendidikan.
3. Ketiga,
memperkuat intitusi pendidikan melalui optimalisasi partisipasi seluruh stakeholder lembaga kursus badan
pelatihan guna meningkatkan mutu layanan pendidikan.
D.
Implementasi
Kompetensi Sosial sebagai Teladan Bagi Peserta Didik
Setiap peserta didik kursus, khususnya yang mengikuti
program kursus keterampilan kerja yang nantinya akan memasuki dunia kerja
tentunya harus memiliki sumber-sumber potensial yang dapat dimanfaatkan untuk
mencapai tujuan hidupnya. Peserta didik juga harus mempunyai kompetensi sosial
untuk dimanfaatkan sebagai pengembangan profesi atau karir. Jadi, para
instrukur kursus dan para calon instruktur kursus maupun peserta didik harus
memiliki berbagai kompetensi sosial sebagai berikut:
1. Empati
2. Motivasi
yang kuat untuk member respon pada lingkungan
3. Self
regulation
4. Identitas
diri yang positif
5. Memahami
orang lain
6. Percaya
diri
7. Asertif
8. Mengadopsi
nilai-nilai positif
9. Dermawan
10. Partisipasi,
komunikasi, dan negosiasi dalam kelompok
11. Menghargai
perbedaan
12. Mampu
bekerja sama dalam keberagaman
E.
Implementasi
Kompetensi Sosial dalam Pembelajaran Sehari-hari
1. Interaksi
sosial pendidik melalui komunikasi secara efektif, simpatik, empatik, dan
santun dengan peserta didik, sejawat dan masyarakat.
2. Memiliki
kemampuan bekerja sama secara efektif dengan peserta didik, sesame instruktur,
tenaga kependidikan dan masyarakat sekitar.
3. Memiliki
sikap toleransi dan menghargai budaya masyarakat setempat.
4. Membangun
komunikasi dengan komunitas profesi tingkat nasional, internasional dan
komunitas lainnya.
F.
Kode
Etik Pendidik Kursus dan Pelatihan
Pendidik kursus dan pelatihan di Indonesia terwadahi
dalam satu organisasi HISPPI (Himpunan Seluruh Pendidik dan Penguji Indonesia).
Sebagai anggota organisasi, masing-masing terikat dengan kode etik profesi
berikut:
1. Membimbing
peserta didik seutuhnya untuk membentuk manusia yang Pancasilalis.
2. Memiliki
kejujuran dalam menjalankan tugasnya secara professional.
3. Berkomunikasi
dengan warga belajar untuk memperoleh informasi dan menghindari diri dari
segala bentuk penyalahgunaan.
4. Menciptakan
susasana kehidupan kursus sebaik-baiknya bagi kepentingan warga negara.
5. Memelihara
dan memupuk hubungan dengan masyarakat secara berkesinambungan.
6. Berusaha
mengembangkan dan meningktkan mutu sesuai profesinya.
7. Menciptakan
dan memelihara hubungan antara sesama warga belajar.
8. Memelihara,
membina, dan meningkatkan mutu organisasi Pendidik dan Penguji Indonesia
Pendidikan Non Formal sebagai sarana pengabdian.
9. Melaksanakan
segala ketentuan yang merupakan kebijaksanaan pemerintah dalam bidang
pendidikan.
10. Memperlakukan
teman sejawatnya atas dasar harga menghargai dan kasih saying.
11. Senantiasa
menjaga penampilan dan kesehatan dalam melaksanakan tugas.
12. Wajib
menjaga rahasia jabatan organisasi tempat kerja.
Di
pendidikan formal, guru telah menyepakati kode etik profesi guru yang dirumuskan
dalam 8 pasal, yaitu:
1. Kewajiban
umum.
2. Kewajiban
guru terhadap peserta didik
3. Kewajiban
guru terhadap orang tua/wali peserta didik
4. Kewajiban
guru terhadap masyarakat
5. Kewajiban
guru terhadap teman sejawat
6. Kewajiban
guru terhadap profesi
7. Kewajiban
guru terhadap organisasi profesi
8. Kewajiban
guru terhadap pemerintah
A.
MendefinisikanPengertianEtikaBerbusana
Kata “Etika” berasaldaribahasaPerancis yang
artinyaadalahfalsafahnormadanmerupakanpedomancarahidup yang benardilihatdarisudutbudaya,
susila, dan agama. Tujuannyaadalahmembinawatakdan mental seseorang agarmenjadimanusia yang baik. Dalamkaitannyadenganberbusana,
makadapatdiartikanbahwaetikaberbusanayaitu suatuilmu yang
memikirkanbagaimanaseseorangdapatmengambilsikapdalamberbusana tentang
model, warna, corak (motif) mana yang tepatbaiksesuaidengankesempatan,
kondisidan waktusertanorma-norma yang berlakudalammasyarakat.
Norma-normaBerbusana yang berlaku di masyarakatantara lain memakaibusanasesuaidengan :
1. AdatKetimuran
2. Lingkungan
3. Norma Agama
4. Norma Kebudayaan
Norma-normaBerbusana yang berlaku di masyarakatantara lain memakaibusanasesuaidengan :
1. AdatKetimuran
2. Lingkungan
3. Norma Agama
4. Norma Kebudayaan
PenerapanEtikaBerbusana Menerapkanetikaberbusanadalamkehidupanmanusiaperlumemahamitentangkondisilingkungan,
budayadanwaktupemakaian. Untukhalitubaikjenis, model, warnaataucorakbusanaperludisesuaikandenganketigahaltersebut,
agar seseorangdapatditerimadilingkungannya.
EtikaBerbusanayang baik :
1. MenutupAuratBagianTubuh
2. SesuaiDenganTujuan, SituasidanKondisiLingkungan
3. TampakRapi, Bersih, Sehat, danUkurannya Pas
4. TidakMengganggu Orang Lain
5. TidakMelanggarHukum Negara danHukum Agama
Padaakhirnya tujuan dari etika berbusana adalah untuk kelancaran hubungan sosial dalam masyarakat
EtikaBerbusanayang baik :
1. MenutupAuratBagianTubuh
2. SesuaiDenganTujuan, SituasidanKondisiLingkungan
3. TampakRapi, Bersih, Sehat, danUkurannya Pas
4. TidakMengganggu Orang Lain
5. TidakMelanggarHukum Negara danHukum Agama
Padaakhirnya tujuan dari etika berbusana adalah untuk kelancaran hubungan sosial dalam masyarakat
B.
Mendefinisikan
Pengertian Estetika Berbusana
Estetikaberasaldari kata “estetis” yang
berartiindah.Estetikaberbusanaberartitatacara berbusanadenganmemperhatikansyarat-syaratestetikaataukeindahan.
Tujuanestetikaantara lain agar :
1.
Dapatbergauldenganbaiktanpa rasa rendahdiri; dan
2. Menimbulkankewibawaanseseorangkarenaberbusana yang indah,
2. Menimbulkankewibawaanseseorangkarenaberbusana yang indah,
C. Menjelaskan Syarat- syarat Berbusana
Estetika
Syarat-syaratberbusana yang estetisadalahberbusana yang indahdanharmonissesuaidengan:
Syarat-syaratberbusana yang estetisadalahberbusana yang indahdanharmonissesuaidengan:
1.
Kepribadian
Ada 2 kepribadianyaitu, kepribadianLembut Dan KepribadianSportif.
a. KepribadianLembut (Feminim)
KepribadianLembutinimemilikisifatlembutdalampembawaannya, agak
pemalu, dansukamenyendiridariperhatianumum. Busana yang tepatuntuk
kepribadianiniialah model busanadenganhiasanlipit-lipit, kerut-kerutan,
hiasanrenda, pita, dan lain-lain.
b. KepribadianSportif (Maskulin)
KepribadianSportifInimemilikisifatterbuka, agresif, mudahberkomunikasi,
danmudahmenerimahal-hal yang baru.
PemilihanBusana yang tepatuntukkepribadianiniadalah model jas/semi jas,
yaitubusanawanita yang terdiridari 3 bagian , YaituMantelpak, Mempunyai
garishias yang tegas, dantidakhanyahiasan.
Ada 2 kepribadianyaitu, kepribadianLembut Dan KepribadianSportif.
a. KepribadianLembut (Feminim)
KepribadianLembutinimemilikisifatlembutdalampembawaannya, agak
pemalu, dansukamenyendiridariperhatianumum. Busana yang tepatuntuk
kepribadianiniialah model busanadenganhiasanlipit-lipit, kerut-kerutan,
hiasanrenda, pita, dan lain-lain.
b. KepribadianSportif (Maskulin)
KepribadianSportifInimemilikisifatterbuka, agresif, mudahberkomunikasi,
danmudahmenerimahal-hal yang baru.
PemilihanBusana yang tepatuntukkepribadianiniadalah model jas/semi jas,
yaitubusanawanita yang terdiridari 3 bagian , YaituMantelpak, Mempunyai
garishias yang tegas, dantidakhanyahiasan.
2.BentukTubuh
FungsiAnalisisUntukmenutupibagian-bagiantubuh yang kurangsempurna
danmenonjolkanbagianbagiantubuh yang baik.
Macam-macamBentukTubuhManusia :
a. Langsing (Ideal)
b. KurusTinggi
c. KurusPendek
d. GemukTinggi
e. GemukPendek
FungsiAnalisisUntukmenutupibagian-bagiantubuh yang kurangsempurna
danmenonjolkanbagianbagiantubuh yang baik.
Macam-macamBentukTubuhManusia :
a. Langsing (Ideal)
b. KurusTinggi
c. KurusPendek
d. GemukTinggi
e. GemukPendek
3.
WarnaKulit
Kombinasiwarnadalamdesainpakaianharusdisesuaikandenganwarnakulit,
misalnya :
Kombinasiwarnadalamdesainpakaianharusdisesuaikandenganwarnakulit,
misalnya :
·
Orang yang
berkulithitamsebaiknyatidakmemakaiwarna
terang/panas.
terang/panas.
·
Kulit Orang Indonesia umumnyaterbagiats 3
bagian, yaituPutih, KuningLangsat, Dan SawoMatang.
·
Untuk Orang Yang Berkulitputihdapatmemilihbusanadenganwarnawarnadinginseperti
: hijau, biru, ungu, birukehijauan, danbirukeunguan.
Bilawarnakulitkuninglangsatdansawo
matangdapatmemilihbusanadenganwarna-warnapanasseperti :merah, kuning, jingga, merahkejinggan, dankuningkejinggaan.
4.SuasanAtauKesempatan
BerbusanaBerdasarkankesempatanterbagiatas formal, semi formal
danPrivat/pribadi.
-Formal (Publik) = Busana yang dikenakanpadakesempatanresmi
ataukhusus, misalnya setelanjas, kaindankebaya, ataubusana
nasional, longdress, danbusanakerja, seperti blazer, setelanrok, dan
blus.
- Semi Formal = Busana yang dikenakansehari-harisepertibusana
casual (santai) danbusanarekreasi (seperticelana).
- PrivatAtauPribadi = Busana yang dikenakandirumah, sepertibaju
tidur, daster, celanapendek, kulot, t-shirt (kaos), blusdanrok yang longgar.
5. Trend Mode (Mode Yang SedangBerlaku)
Tren mode adalahtolokukurkecendrunganperkembangan mode
yang sudahmerupakannormaataukaidah yang mutlak. Meliputi
gaya, warna, motif, tekstur, asesoris, bentukatau model-model
terbaru. Dalamberbusanasebaiknyameliputitren mode, tetapitetap
harusmemperhatikankepribadianbangsadannorma-norma yang
berlaku di lingkunganmasyarakat.
matangdapatmemilihbusanadenganwarna-warnapanasseperti :merah, kuning, jingga, merahkejinggan, dankuningkejinggaan.
4.SuasanAtauKesempatan
BerbusanaBerdasarkankesempatanterbagiatas formal, semi formal
danPrivat/pribadi.
-Formal (Publik) = Busana yang dikenakanpadakesempatanresmi
ataukhusus, misalnya setelanjas, kaindankebaya, ataubusana
nasional, longdress, danbusanakerja, seperti blazer, setelanrok, dan
blus.
- Semi Formal = Busana yang dikenakansehari-harisepertibusana
casual (santai) danbusanarekreasi (seperticelana).
- PrivatAtauPribadi = Busana yang dikenakandirumah, sepertibaju
tidur, daster, celanapendek, kulot, t-shirt (kaos), blusdanrok yang longgar.
5. Trend Mode (Mode Yang SedangBerlaku)
Tren mode adalahtolokukurkecendrunganperkembangan mode
yang sudahmerupakannormaataukaidah yang mutlak. Meliputi
gaya, warna, motif, tekstur, asesoris, bentukatau model-model
terbaru. Dalamberbusanasebaiknyameliputitren mode, tetapitetap
harusmemperhatikankepribadianbangsadannorma-norma yang
berlaku di lingkunganmasyarakat.
SUMBER : KURIKULUM KURSUS PELATIHAN TATA BUSANA JENJANG 2 DAN 3 BERBASIS KKNI PEPRES NO. 8 TH 2012
Komentar
Posting Komentar